Model Pembelajaran PBL
Salah satu model pembelajaran yang sangat inovatif dan menyenangkan yaitu model pembelajaran Problem Based Learning/Pembelajaran Berbasis Masalah. Untuk mengetahui apa pengertian dari model PBL serta bagaimana langkah-langkahnya agar pelajaran dapat sampai kesiswa simak ulasan berikut ini.
Apa itu model pembelajaran Problem Based Learning/PBL? Problem Based Learning
merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang
pemikiran tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah
dunia nyata, termasuk dalam belajar bagaimana belajar. Pendekatan ini
membenturkan siswa kedalam masalah kemudian siswa mempunyai kemampuan untuk
memecahkan masalah dengan menggunakan pemikiran tingkat tinggi yang merangsang
keaktifan siswa. Jadi siswa tidak hanya menerima pembelajaran instan tetapi
dengan proses pembelajaran secara bertahap. Maka pembelajaran yang berlangsung
dapat bermakna.
Pembelajaran Problem Based Learning
mengharapkan peserta
didik untuk terlibat dalam proses penelitian yang mengharuskan untuk
mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut
dalam pemecahan masasalah. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai jika
pembelajaran dapat berpusat pada siswa (student
centered) dengan tugas-tugas atau permasalahan yang otentik, relevan, dan
dipresentasikan dalam suatu konteks.
Sejalan
denngan itumemberikan definisi Problem Based Learning yaitu
:
Problem Based Learning adalah kurikulum dan proses pembelajaran
yang didalamnya dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa mendapatkan pengetahuan
yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah dan memiliki
strategi belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim.
PBL
bericirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus
dipelajari serta peserta didik untuk melatih dan meningkatkan ketrampilan
berpikir kritis dan pemecahan masalah serta mendapat pengetahuan konsep-konsep
penting, dimana tugas-tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu peserta
didik mencapai ketrampilan mengarahkan diri.
Bertolak
dari permasalahan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada, permasalahan tersebut
dapat diangkat dalam suatu pembelajaran, kemudian dari masalah tersebut
dijadikan konteks belajar siswa. Sehingga dapat memacu siswa untuk berpikir
kritis dan mengasah ketrampilan siswa dalam memecahkan permasalahan. Dengan
demikian, siswa dapat memperoleh pengetahuan mereka sendiri.
Berdasarkan
pengertian dari beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa pendekatan Problem Based Learning (PBL) adalah
pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah kontekstual. Melalui
masalah kontekstual ini siswa diajak berpikir tingkat tinggi dan berpikir
kritis agar dapat memiliki kemampuan pemecahan masalah dengan pembelajaran yang
aktif dan bermakna.
Langkah – langkah pendekatan Problem Based Learning (PBL) sebagai berikut:
1.
Siswa diberikan orientasi tentang permasalahan
pembelajaran.
2.
Siswa diminta untuk melakukan penelitian
berdasarkan tugas-tugas yang terkait dengan permasalahan.
3.
Siswa melakukan investigasi dan mencari solusi
sebagai pemecahan masalah.
4.
Siswa menyajikan laporan tentang pemecahan
masalah..
5.
Guru membantu peserta didik untuk melakukan
refleksi terhadap investigasinya.
Langkah-langkah pendekatan Problem Based Learning yang sejalan dengan Suprijono yaitu ditunjukkan dengan langkah-langkah pendekatan Problem Based Learning sebagai berikut:
1.
Siswa dihadapkan pada suatu masalah.
2.
Siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
pembelajaran terkait dengan masalah.
3.
Siswa mengumpulkan informasi yang sesuai untuk
memecahkan masalah.
4.
Siswa merencanakan dan menyiapkan laporan
tentang pemecahan masalah.
5.
Guru melakukan refleksi dan mengevaluasi
terhadap penyelidikan dan proses pemecahan masalah.
Satu langkah lebih banyak dari langkah-langkah sebelumnya, langkah-langkah pendekatan Problem Based Learning terdapat enam langkah, yaitu:
1.
Siswa dihadapkan pada permasalahan dan menyadari
adanya masalah dalam pembelajaran.
2.
Siswa diminta untuk merumuskan masalah.
3.
Siswa diminta merumuskan hipotesis dari rumusan
masalah yang ada.
4.
Siswa mengumpulkan data-data kemudian
diorganisasikan.
5.
Siswa menguji hipotesis dari data-data yang
telah dikumpulkan dan .
6. Siswa menentukan pilihan penyelesaian yang telah
teruji hipotesis kebenarannya sebagai solusi.
Berbeda
dari langkah-langkah pendekatan Problem
Based Learning sebelumnya yang terdiri dari 5 sampai 6 langkah, pendekatan Problem Based Learning menurut dijalankan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1.
Siswa diberikan masalah yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
2.
Siswa diminta untuk mendefiniskan masalah dengan
kalimatnya sendiri.
3.
Siswa mengumpulkan fakta-fakta yang berhubungan
dengan permasalahan dan menganalisis.
4.
Siswa menyusun dugaan sementara dengan membuat
jawaban-jawaban sementara terhadap permasalahan.
5.
Siswa menyelidiki data-data dan informasi yang
berorientasi pada permasalahan yang ada.
6.
Siswa menyempurnakan perumusan masalah yang
telah mereka definisikan sebelumnya.
7.
Siswa dapat menyimpulkan alernatif-alternatif
pemecahan masalah.
8.
Siswa menguji solusi permasalahan aktual melalui
diskusi dengan teman sebangku.
Berdasarkan langkah-langkah pendekatan Problem Based Learning menurut empat pakar, maka dapat dikembangkan langkah-langkah pendekatan Problem Based Learning sebagai berikut:
1. Menerima
masalah pembelajaran.
2. Merumuskan
permasalahan pembelajaran.
3. Mengidentifikasi
hipotesis.
4. Mengklasifikasi
hipotesis.
5. Menyimpulkan
alternatif pemecahan masalah.
6. Menyajikan
laporan.
0 Response to "Model Pembelajaran Problem Based Learning"
Post a Comment