Model Pembelajaran Debat

MODEL PEMBELAJARAN DEBAT

 

Dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di lingkup sekolah dibutuhkan berbagai variasi teknikyang harus dikuasai oleh seorang guru agar proses belajar mengajar yang tercipta dikelas menjadi lebih dinamis dan efektif. Selain itu variasi teknik yang digunakan juga harus dapat membantu siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya dalam fase remaja sesuai dengan pedoman psikologi individu.

Hingga saat ini terdapat berbagai macam model yang digunakan dari turunan  metode pembelajaran tipe kooperatif. salah satu model pembelajaran yang berkembang dan sering digunakan adalah model debat. Debat digunakan guru dalam upaya menumbuhkembangkan pola pikir kritis dan kemampuan kerja sama antarpeserta didik dalam bentuk kelompok.
Pengertian Debat 
  1. Debat adalah kegiatan argumentasi antara dua pihak atau lebih baik secara individual maupun kelompok dalam mendiskusikan dan memcahkan suatu kelompok. Debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri.
  2.  Debat adalah suatu diskusi antara dua orang atau lebih yang berbeda pandangan, dimana antara satu pihak dengan pihak yang lain saling menyerang.   
Pada tingkat SMA pola pikir siswa harus mulai dibangun membentuk karakter yang kritis dan cepat tanggap terhadap permasalahan yang terjadi disekitarnya. Biasanya ketika siswa diajak memecahkan suatu kasus permasalahan yang menuntut sebuah keputusan untuk diambil, akan terbagi menjadi 3 buah kubu. Siswa kubu pendukung suatu keputusan (kelompok pro), kelompok kontra dan kubu netral.
Dengan pembelajaran model debat siswa dibentuk hanya duajenis kelompok yaitu pro dan kontra. Berikut ini adalah langkah-langkah debat yang biasanya diterapkan dikelas dalam lingkup sekolah menengah atas. 

Langkah-langkah penerapan model pembelajaran debat

      a.       Guru membagi siswa menjadi dua kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra.
      b.      Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan diperdebatkan oleh kedua kelompok tersebut.
      c.       Setelah selesai membaca materi guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu kemudian setelah selesai ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya, sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
     d.      Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkapkan.
     e.      Dari data-data yang diungkapkan tersebut guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.
Dengan adanya acuan teknis di atas, dapat dilihat bahwa model debat mengdopsi gabungan dari beberapa metode pembelajaran, seperti diskusi, ceramah dan kooperatif.

Kelebihan Model Pembelajaran Debat

     1.       Memantapkan pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan.
     2.       Melatih siswa untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang telah diberikan.
     3.       Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat.

Kekurangan Model Pembelajaran Debat

     1.       Ketika menyampaikan pendapat saling berebut
     2.       Terjadi debat kusir yang tak kunjung selesai bila guru tidak menengahi.
     3.       Siswa yang pandai berargumen akan selalu aktif mengemukakan pendapat sedangkan yang tidak pandai berargumen akan pasif
    4.       Waktu tidak efisien untuk melakukan sesi debat antar kelompok.
    5.       perlunya tema yang mudah dipahami oleh siswa

0 Response to "Model Pembelajaran Debat"

Post a Comment

pblogeducation. Powered by Blogger.